Dinkes Mempawah Sebut Masih Banyak Warga Pakai Jamban yang Tak Sehat
- 24 Oct 2023 18:53
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kabupaten Mempawah Jamiril mengungkapkan masih banyak masyarakat yang menggunakan Jamban tak sehat di wilayah Kabupaten Mempawah.
Jamiril mengatakan, kebanyakan Jamban tak sehat ini digunakan masyarakat wilayah pinggiran.
“Dari hasil pengecekan di lapangan, kita lihat rata-rata masyarakat di daerah pinggiran masih menggunakan Jamban tak sehat,” ungkap Jamiril di kantornya, Selasa 24 Oktober 2023.
Jamiril mengungkapkan, Jamban yang tidak sehat ialah Jamban yang tidak memiliki tempat pembuangan atau bersifat terbuka.
Kondisi ini kata Jamiril menyebabkan manusia berpotensi terkontaminasi dengan kotoran yang dipenuhi bakteri dan kuman penyakit.
“Kalau Jamban sehat itu yang sudah tertutup. Yakni ada septic tank, ada air untuk membersihkan, dilengkapi dengan kloset untuk dudukan,” jelasnya.
Tak hanya wilayah pinggiran, sambung Jamiril, Jamban tak sehat juga banyak ditemui di wilayah perkotaan tepatnya di pinggiran Sungai Mempawah. Masyarakat membuat Jamban diatas sungai. Sehingga, kotoran yang dibuang langsung jatuh ke sungai dan terjadi pencemaran air sungai.
“Kita juga melihat masih banyak masyarakat dipinggiran Sungai Mempawah yang membuat Jamban diatas sungai. Akibatnya terjadi pencemaran sungai. Padahal, air sungai digunakan untuk kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) setiap harinya,” ujarnya.
Dikatakan Jamiril, penggunaan Jamban tak sehat akan menimbulkan permasalahan ketika manusia terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung kuman dan bakteri.
Misalnya, Jamiril mencontohkan, kaki dan tangan manusia terkena kotoran. Lalu manusia tersebut menelan makanan.
“Misalnya anak-anak bermain di tanah hingga kaki dan tangan terkontaminasi kotoran lalu menelan makanan. Akibatnya makanan tersebut bukannya menjadi energi, malah jadi penyakit. Hal ini yang berbahaya akibat dari penggunaan Jamban tak sehat,” sebutnya.
Kemudian, lanjut Jamiril, penyebaran penyakit akibat penggunaan Jamban tak sehat juga bisa melalui hewan seperti tikus, lalat dan jenis serangga lainnya. Hewan-hewan tersebut kerap terkontaminasi kotoran dan hinggap pada makanan-makanan manusia.
“Kita sudah berupaya melakukan langkah penanggulangan dan antisipasi dengan berkolaborasi bersama pemerintah desa. Kita menyarankan agar pemerintah desa membantu masyarakat membangun Jamban sehat dilingkungan masyarakat,” katanya.
“Karena, untuk menghadirkan Jamban sehat itu tidak harus mahal. Misalnya membeli kloset cukup yang murah saja yang penting sehat. Sedangkan septik tank nya bisa memakai gorong-gorong yang tidak mudah dimasuki binatang yang dapat menularkan penyakit,” tutupnya.
Summer: Tribun Pontianak
Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid